Bagaimana sebaiknya kita mengelola THR agar pengeluaran bulan puasa dan lebaran tidak terlalu membengkak? Perlu diperhatikan bahwa THR sebenarnya merupakan tambahan pendapatan yang diperoleh di luar gaji. Jika dengan gaji bulanan saja kebutuhan pengeluaran bisa teratasi, maka dengan adanya THR tentu ada kelebihan dana yang bisa digunakan untuk membiayai pengeluaran ekstra yang memang pasti terjadi menjelang hari raya. Biasanya harga kebutuhan pokok meningkat 10-20% menjelang hari raya, sehingga penggunaan THR seharusnya sudah mencakup hal-hal seperti ini.
Selain itu, THR dapat Anda anggarkan untuk membereskan kewajiban yang bersifat tahunan, seperti misalnya pembayaran premi asuransi, STNK, PBB, atau juga membayarkan THR bagi orang-orang yang bekerja untuk kita, seperti PRT, baby sitter, supir, dan lain-lain.
Pada intinya, kita tetap perlu merencanakan anggaran untuk penggunaan THR. Tentu yang diprioritaskan adalah melunasi kewajiban-kewajiban sebelum mengalokasikan sisanya untuk hal-hal lain, seperti merapikan rumah atau bahkan berinvestasi.
Ketika kita menerima THR, sebaiknya digunakan untuk apa saja? Apakah ada perbedaan antara yang sudah berkeluarga dan belum? Baik yang sudah berkeluarga atau belum, pasti perlu membayar zakat/ sedekah atau berbagi dengan orang-orang yang membutuhkan. Ambil anggarannya dari THR.
Pada umumnya, pengeluaran rumah tangga bagi yang sudah berumah tangga tentu akan lebih besar. Contohnya untuk keperluan anak-anak, konsumsi keluarga, atau biaya transportasi untuk mudik. Sedangkan bagi yang belum berkeluarga, biaya untuk keperluan seperti diatas tentunya akan lebih sedikit.
Sekali lagi, mari buatlah alokasi anggaran yang cukup detil untuk mengakomodasi setiap kebutuhan bulan puasa dan Hari Raya, dengan mendahulukan pelunasan kewajiban. Sesuaikan dengan kemampuan keuangan Anda. Yang penting, patuhilah anggaran yang telah Anda susun.
Agar THR tidak habis ’di tengah jalan’ jangan membeli keperluan untuk Hari Raya secara berlebihan. Berbuka puasa tidak harus selalu dengan penganan yang berlebihan. Lebaran kan juga tidak harus selalu memakai pakaian baru, sehingga biaya untuk baju baru bisa dikurangi.
Bagi yang masih single, kewajiban semestinya tidak sebanyak yang sudah berkeluarga; sehingga seharusnya bisa lebih leluasa menyusun anggaran penggunaan THR, termasuk mengalokasikan dana yang lebih besar untuk menabung atau berinvestasi.
Nah, bagi pasangan yang bekerja, bisa saja baik suami maupun istri mendapat THR dobel. Buat kesepakatan misalnya THR suami untuk keperluan lebaran dan THR istri ditabung atau diinvestasikan di reksa dana. Biasakan untuk menyisihkan dana THR misalnya 20% untuk ditabung/diinvestasikan.
Satu hal yang patut Anda ingat, seandainya Anda sudah berinvestasi jangan menarik investasi hanya untuk membiayai kebutuhan Hari Raya Anda. Gunakan dana dari THR Anda dengan bijak. (*)
Penulis adalah Senior Vice President, Head of Liabilities and E-Channels Commonwealth Bank Indonesia
Sumber:
http://www.infobanknews.com/2013/08/bijak-belanjakan-uang-thr/
No comments:
Post a Comment